Panbil Ekspansi Bangun Kawasan Pelabuhan Terpadu Nilai 1 Triliun di Karimun

Ilustrasi ,Gubernur Kepri : Nurdin Basirun.

MIMBARPUBLIK-BATAM : Di tengah perekonomian Batam yang lesu, investasi di Karimun justru makin menggeliat.

Karimun saat ini juga segera memiliki wajah baru setelah Panbil Group melakukan ekspansi besar-besaran, membanguna kawasan pelabuhan terpadu.

Hal itu terungkap dari pertemuan antara CEO Panbil Group Johanes Kennedy dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun di Best Western Hotel, Panbil, Batam, Selasa (13/6/2017) petang,

Jhon mengatakan, perusahaannya segera memulai proyek reklamasi untuk pembangunan terminal ferry terpadu.

Di kawasan ini, nantinya, Panbil akan mengembangkan berbagai sektor pariwisata terpadu.

Mulai dari water boom, thame park, mall, hotel, serta industri pariwisata lainnya yang langsung berada satu kawasan dengan ferry terminal.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, ekspansi Panbil ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov Kepri.

Pihaknya bahkan siap mambantu mengurus perizinan hingga ke pemerintah pusat.

“Tiap daerah di Kepri memiliki potensi masing-masing. Pemilihan mereka di Karimun karena memang melihat potensinya. Kawasan ini juga sangat dekat dengan pasar,” kata Nurdin.

Gubernur juga berkali-kali menawarkan potensi Batam, Natuna, Lingga, Bintan, Tanjungpinang dan Anambas ke sejumlah investor dan pengusaha.

Nurdin ingin tiap daerah tumbuh dan memakmurkan rakyat dengan memanfaatkan potensinya.

Menurut Jhon, pihaknya segera memulai aktivitas perencanaan dan desain kawasan terpadu di Tanjung Sebatak, Karimun ini pada Kamis (15/6/2017) besok.

Pihaknya akan ke Karimun dengan konsultan proyek, Royal Haskonin dari Belanda dan AECOM, konsultan terkemuka dari Amerika.

Jhon memasang standar tinggi untuk proyek di Karimun ini. Semuanya, kata Jhon, berstandar internasional.

Jhon menyebutkan Royal Haskonin merupakan perusahaan reklamasi tertua di dunia, sudah lebih dari 150 tahun terlibat dalam berbagai proyek reklamasi di dunia.

Perusahaan ini juga berpengalaman dalam marine study.

“Mereka akan mengkaji dan menentukan titik terbaik di Tanjungsepatah Karimun. Juga kajian, apakah perlu penahan gelombang laut atau tidak,” kata Jhon.

Royal Haskoning juga akan menjadi advisor untuk reklamasi di sepanjang Coastal Area.

Perusahaan ini banyak terlibat dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia seperti di Tanjungperiuk, Kualatanjung, dan Surabaya.

Jhon tak menyebut detil nilai investasinya, namun diperkirakan lebih dari Rp 1 triliun.

Sementara AECOM akan dilibatkan sebagai perusahaan konsultan konstruksi, arsitektur dan studi lainnya.

Jhon yakin karena perusahaan ini paling maju di bidang enginering. Mereka datang dengan tim lengkap dari Jakarta dan Singapura.

 

(red/Tribun)