MIMBARPUBLIK.COM, Karo – Debat publik Cabup dan Cawabup Karo putaran kedua yang berlangsung, Minggu (22/11/2020) di Hotel Sinabung Berastagi, Kabupaten Karo, rupanya menjadi sorotan publik.
Pasalnya, perhatian penonton tertuju pada Paslon nomor urut 5 Cory-Theo. Saat itu, Cory membahas soal meningkatnya harga jagung dan total produksi pertahunnya, yang dinilai asal ‘hembusi’ saja.
Sehingga pembahasan itu lantas menjadi bahan guyonan warganet. Deretan kocak soal naiknya harga jagung ‘ala’ Cory-Theo akhirnya menjadi viral dimedia sosial Facebook.
Bagaimana tidak, dengan tegas dan lugas serta percaya diri (Pede), Cory mengkalkulasi produksi dan harga jagung yang dianggap berhasil dimasa kepemimpinannya sebagai Wabup yang akan berakhir.
“Mengenai jagung, 2 bulan yang lalu harga jagung Rp.2.400 perkilo. Sekarang harga jagung Rp.4.500. Dalam hal ini, kenaikan 1.000, 2.000, 2.300 kenaikan daripada jagung,” imbuhnya.
“Dan yang kedua, perlu saya jelaskan disini kepada kita, bahwa penghasilan jagung Tanah Karo untuk pertahunnya 800.000 ton. 800.000 ton dikali dengan Rp.2.400 sudah hampir Rp.800 juta , eee salah, 800 miliar rupiah,” ujarnya seakan yakin dengan hasil perkaliannya itu.
Video debat publik yang disiarkan secara live streaming inews, telah menjadi bahan meme warganet dan pertama kali diunggah oleh akun bernama Jemput Milala Bre Sitepu.
Sehingga mendapat komentar dari berbagai kalangan pecinta Facebook. @Yoki Lingga : Adi bibi ena kin sijadi tokeh (sinukur) Jong pasti ngebayak petani Jong e,,pang aku taruh taruh yah Adi bagena kel banna kali kalina,, banyak naring keliling. Tapi Adi jadi pemimpin ya,, pikir pikir lagi lah….bisa hancur nanti keliling.
Sementara komentar dari akun bernama @Tawan Kuta Buara : Kalau gini hancurlah tanah karo. Nangis aku, pilihlah yang benar pemimpin kita biar maju tanah Karo. @Jenni Ginting: Jemput Ambulance.
Ada komentar yang lebih lucu @Jemput Milala Bre Sitepu : wkwkwkwk Tegas kall’ ma Pall bagi perbunga buah naga. Hingga pagi ini, video tersebut telah dibagikan sebanyak 12 kali dan mendapat puluhan komentar dari warganet.
Penulis: Anita Theresia Manua