MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta – Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyatakan bahwa 23 kamera pengawas atau CCTV di sekitar Jalan Tol Jakarta-Cikampek tidak dapat merekam insiden tewasnya 6 pengikut Rizieq.
Dia menuturkan bahwa CCTV yang tersebar dalam KM 43-KM 72 itu tidak dapat merekam kejadian selama beberapa waktu karena kendala teknis.
“CCTV-nya tetap berfungsi tapi pengiriman datanya itu terganggu. Hanya 24 CCTV dari KM 49 sampai 72. Itu hanya yang di lajur, di gerbang, dan lain-lainnya sebelumnya itu semua ada. Jadi hanya 23 (CCTV),” kata Syukur kepada wartawan di Gedung Komnas HAM, Jakarta.
Dalam hal ini, dia menolak menyatakan CCTV yang tersebar itu dalam keadaan rusak sebagaimana diberitakan sebelumnya. Dia memperhalus kata tersebut menjadi hanya sedang mengalami kendala teknis.
Sehingga, dirinya dapat memastikan bahwa pencatatan terkait aktivitas CCTV itu telah sesuai prosedur perusahaan publik dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Kalau kemudian mengenai CCTV yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya berfungsi,” katanya.
Syukur menegaskan, salah satu kendala dari rekaman kamera pengawas itu ialah terkait pengiriman data yang bermasalah selama beberapa jam.
Oleh sebab itu, kata dia, CCTV harus diperbaiki saat kondisi hujan. Ketika hujan, CCTV harus dideteksi menggunakan satu alat yang memakan waktu.