MIMBARPUBLIK.COM, Lamsel – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka di sekolah wilayah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), mulai menemui titik terang.
Pemerintah Kabupaten setempat melalui Tim gugus tugas penanganan covid-19, telah merekomendasikan KBM tatap muka di sekolah pada awal Februari 2021 mendatang.
Hal tersebut diamini oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Thomas Amirico. Menurutnya, keputusan itu berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral tim gugus tugas, yang berlangsung di Aula Krakatau, pada Selasa (29/12/2020) pagi kemarin.
“Berdasarkan hasil rapat dan keputusan gugus tugas rekomnya diberikan tanggal 1 Februari 2021,” kata Thomas Amrico, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, Selasa (29/12/2020) kemarin.
Terkait pelaksanaannya nanti, lanjut Thomas, masing-masing sekolah akan diwajibkan untuk mepersiapkan diri jelang diizinkannya KBM tatap muka pada awal Februari mendatang.
“Terkait dengan prokesnya harus disiapkan, seperti tempat cuci tangan, penerapan jaga jarak, dan perlengkapan lain penunjang prokes tersebut,” jelasnya.
Hal tersebut juga diamini oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Lamsel, Supriyanto, yang juga merangkap sebagai tim gugus tugas penanangan covid-19 di Kabupaten setempat.
“Jadi tadi sudah rapat gugus, dan juga dihadiri oleh suluruh camat. Sementara untuk proses kegiatan belajar mengajar direkomendasikan awal februari 2021,” kata Supriyanto, melalui sambungan telfonnya.
Kendati demikian, kedepan pihaknya akan tetap melihat perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten berjuluk khagom mufakat ini. Jika jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di Lamsel terus bertambah secara signifikan, penundaan KBM tatap muka dimungkinkan bisa kembali terjadi.
“Tetapi nanti sebelumnya kita akan lihat perkembangan update covid-19. Nanti sebelum 1 februari kita akan melakukan rapat terkait perkembangan covid-19 itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, KBM tatap muka di Lampung Selatan dijadwalkan pada 4 Januari 2021 mendatang. Namun hal itu belum mendapat respon dari Pemkab setempat. Alasannya tim gugus tugas tak mau gegabah dalam mengambil keputusan. Sebab, pada masa libur panjang diakhir tahun ini dikhawatirkan akan menjadi klaster baru dalam kasus covid-19.
“Karena tanggal 4 ini kan baru habis masa libur panjang. Apalagi kasus terkonfirmasi saat ini di Lamsel masih terus meningkat, kita mengantisipasi adanya klaster baru selepas libur panjang ini, jadi pertimbangannya selama masa libur panjang harus ada jeda waktu selama 14 hari dulu, sehingga di awal Februari kondisinya lebih baik lagi,” jelasnya.
Dengan jeda waktu yang ada, lanjut Supriyanto, pihak sekolah bisa lebih mempersiapkan diri terkait sarana dan prasarana dalam menghadapi proses KBM tatap muka di sekolahnya masing-masing.
“Sambil menunggu, pihak sekolah bisa mempersiapkan sarana dan prasarannya. Jadi nanti tim gugus akan melakukan pengecekan sekolah mana yang siap, kemudian akan dilakukan simulasi tentang penerapannya,” pungkasnya.
Penulis : Ferdi