MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta -Basarnas menurunkan robot bawah air terbaru miliknya untuk mendukung operasi pencarian dan evakuasi Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Pulau Seribu.
Reporter Hendrata Yudha yang berada di atas kapal KN SAR Basudewa menyaksikan langsung, para teknisi sedang merakit Multipluto 04. ROV observasi kompak (Remotely Operated Vehicle).
“Ini alat terbaru yang kami miliki, buatan swiss,” kata salah seorang kru, yang enggan disebutkan namanya, Minggu (10/1/2021).
Dengan alat tersebut, dasar laut bisa dimapping kondisinya terutama pecahan pesawat yang bertebaran. Setelah hasil mapping dianalisis kemudian akan dikirimkan tim penyelam untuk evakuasi korban.
MULTIPLUTO adalah ROV observasi kompak (Remotely Operated Vehicle) kinerja tinggi yang dirancang untuk eksplorasi laut yang sangat dalam. Dengan kedalaman hingga 4000 meter, MULTIPLUTO adalah alat yang sempurna untuk ilmu kelautan dan pencitraan dasar laut. MULTIPLUTO sejauh ini adalah ROV ultra dalam terkecil di dunia, dengan dimensi yang begitu ringkas untuk memungkinkan pengangkutan di dalam bagasi mobil ukuran sedang.
Dengan berat hanya 60 kg, dan dikirimkan dalam konfigurasi yang sepenuhnya portabel, MULTIPLUTO dapat digunakan tanpa memerlukan struktur yang mahal atau membebani bahkan membentuk perahu karet kecil, sehingga berkontribusi pada pengurangan biaya kegiatan penelitian ilmiah yang biasanya mahal.
MULTIPLUTO sangat cocok untuk eksplorasi bawah air dalam, penelitian ilmiah di bidang biologi, geologi, oseanologi, pengambilan sampel, arkeologi, inspeksi bangkai kapal, dan pemulihan objek yang diberikan oleh alat bawah air yang tersedia secara opsional.
Secara keseluruhan, MULTIPLUTO adalah instrumen ideal untuk intervensi spot dalam misi ultra dalam untuk industri, ilmiah, pemerintahan, penegakan hukum, pencarian, penyelamatan, dan lainnya.
Penulis: Tim Redaksi Mimbarpublik.com