MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta – Mantan jurnalis BBC yang ketahuan menggunakan tipu daya kepada Putri Diana demi mendapatkan wawancara eksklusif pada 1995 membantah dirinya bertanggung jawab atas rangkaian peristiwa yang berujung pada kematian Diana.
Martin Bashir mengatakan kepada The Sunday Times dia meyakini aksinya tidak menyakiti Diana. Penyelidikan independen yang diterbitkan Kamis ini menemukan Bashir berbohong dan membuat Diana percaya bahwa dia dimata-matai demi mendapat persetujuan untuk wawancara di mana Diana membeberkan pernikahan yang gagal dengan Pangeran Charles.
“Saya tidak pernah ingin menyakiti Diana sama sekali dan saya yakin tidak melakukannya,” kata Bashir kepada The Sunday Times.
Putra sulung Diana, William, mengatakan wawancara itu didapatkan dengan cara menipu dan kegagalan BBC berkontribusi signifikan terhadap “ketakutan, paranoia dan isolasi” Diana.
Adiknya, Pangeran Harry, dan adik Diana, Charles Spencer, mengatakan wawancara itu bagian dari praktik tidak etis yang pada akhirnya merenggut nyawa Diana dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997.
“Saya tidak merasa bertanggung jawab untuk banyak hal lain yang terjadi dalam hidupnya, dan masalah rumit terkait keputusan itu,” kata Bashir kepada The Sunday Times.
“Saya bisa memahami motivasinya.. tapi untuk menghubungkan tragedi, hubungan sulit antara keluarga kerajaan dan media hanya di pundak saya terasa sedikit tidak masuk akal… Gagasan bahwa saya satu-satunya yang bertanggung jawab saya kira tidak masuk akal dan tidak adil.”
Dilansir Reuters, The Sunday Times mengutip Bashir mengakui dia menggunakan pernyataan bank yang palsu yang menurut penyelidikan adalah bagian dari tipu daya untuk membuat wawancara dengan Diana.
“Tentu saya menyesal, itu salah,” kata dia.
“Tapi itu tidak ada hubungannya dengan apa pun. Tak ada hubungannya dengan (Diana), tak ada hubungannya dengan wawancara.”