MIMBARPUBLIK.COM, Bintan – Rehab perbaikan ponton di pelabuhan Speed Bulang Linggi Tanjung Uban yang lepas diterjang ombak akibat kondisi angin utara sekira awal tahun 2021, disertai curahan hujan yang tinggi, menimbulkan pertanyaan dikalangan masyarakat pengguna jasa transportasi speedboat tujuan Pulau Batam yang hendak menyeberang.
Salah seorang masyarakat Bintan, Antoni mengatakan sangat menyayangkan, dimana ditengah hangatnya pemberitaan tentang proyek yang akan menelan triliunan rupiah, Jembatan Batam Bintan, ternyata ada hal kecil, yang dirasakan banyak masyarakat pengguna transportasi jasa laut menjadi terabaikan.
“Pertanyaannya, dikemanakan ponton yang lepas tersebut, yang mana informasinya dilakukan perbaikan, namun sudah hampir setahun ponton tak terlihat,” tanyanya.
Diketahui, ponton yang lepas dan rusak tersebut diminta oleh Azis Kasim Djou, Kepala Bidang Kabid Laut Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau, dihadapan Anggota komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Riau, didampingi Wakil Ketua I DPRD Provinsi Kepri, Hj. Dewi Kumalasari saat meninjaunya, kepada Adek, seorang kontraktor di Tanjung Uban, untuk melakukan perbaikan, namun hingga kini sangat disayangkan, karena belum terealisasi dipasang kembali.
Adek ketika dikonfirmasi terkait belum terpasangnya ponton tersebut mengatakan saya tidak berhak menjawab, silahkan tanyakan langsung ke Dishub Kepri, kepada Kabid Laut, bila perlu kepada Gubernur, apa kendalanya sehingga belum terpasang kembali.
“Silahkan dikonfirmasi apa yang menjadi kendalanya, saya sudah mengerjakan” ujarnya, Selasa (21/09/2021) di Tanjung Uban.
Diketahui, pada kunjungan bersama anggota Komisi III DPRD Kepri tersebut, Rabu (03/02/2021) sore, Azis Kasim Djou menjelaskan kepada rombongan komisi III, akan segera melakukan pengerjaan perbaikan ponton.
“Saya sudah meminta kontraktor untuk segera memperbaiki, dan ini kontraktor yang akan mengerjakannya, sembari memperkenalkan Adek’ jelasnya
“Pengerjaan pertama yang digesa adalah perbaikan ponton yang lepas dihantam angin dan ombak pada awal Januari lalu,” lanjunya.
“Mengenai sumber dananya, kemungkinan akan mempergunakan dana tanggap bencana darurat, dan diperkirakan pengerjaan rehab ponton tersebut memakan waktu satu bulan,” lanjutnya pada pertemuan itu.
Seiring berjalannya waktu perbaikan, sudah berjalan delapan bulan sejak diminta perbaikan, hingga saat berita ini diunggah belum ada penjelasan dari Dinas Perhubungan Provinsi Kepri kapan akan dipasang kembali, namun mengatakan sudah dianggarkan di APBD-P ini.
”Kita sudah menganggarkan di APBD-P untuk perbaikan ponton yang diperbaiki,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Kepulauan Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, pada saat kunjungan Wakil Menteri ATR/BPN RI di Tanjung Uban, Selasa (03/08/2021), ketika dikonfirmasi terkait perbaikan ponton ini mengatakan bahwa bahwa ponton tersebut nanti akan diganti menggunakan HDPE.
“Saya sudah anggarkan 2,5 M Untuk Dinas Perhubungan Kepri, dan mengenai biaya perbaikan ponton ini, akan saya tanyakan ke Dinas” pungkasnya.
Tim