TKI Korbankan Nyawa Demi Mengais Rezeki, LMP Macab Bintan: Ada Apa dengan Negeri Ini

Ketua Macab LMP Bintan, Rahmadi saat menggalang dana untuk korban erupsi gunung semeru, beberapa waktu lalu. (Foto: Juliansyah/Mimbarpublik.com)

MIMBARPUBLIK.COM, BINTAN – Laskar Merah Putih (LMP) Markas Cabang ( Macab ) Kab.Bintan menyayangkan banyaknya korban meninggal,mereka adalah saudara – saudara kita yang ingin pergi mengais rezeki sehingga sampai mengorban nyawa, Jum’at (17/12/2021).

“Ada apa dengan negeri ini” dengan banyaknya korban meninggal dunia pasca mencari rezeki ke negara jiran tetangga Malaysia sehingga rela mengorbankan nyawa oleh para pencari rezeki, ” ujar Ketua Macab LMP Bintan Rahmadi.

“Kegiatan jasa transportasi pengangkutan Tenaga Kerja Indonesia Ilegal ( TKI ) ini terjadi secara masif, diduga terjadi pembiaran sehingga sering menelan korban, kegiatan ini diduga dilakukan beberapa wilayah di Kepulauan Riau,seperti di Kabupaten Bintan, Kabupaten Tanjung Balai Karimun dan Kota Batam, ” ungkap Rahmadi.

Macab LMP Kabupaten Bintan berharap kepada Pemerintah serta Aparat Penegak Hukum ( APH ) juga seluruh Instansi terkait agar lebih serius memperhatikan permasalahan ini.


Kejadian seperti ini, kata Rahmadi, bukan saja terjadi sekali atau dua kali,hal ini sudah sering terjadi dan sudah tidak terhitung berapa banyak korban saudara-saudara kita meninggal dan hilang di laut dan tidak di temukan,akibat ingin mencari makan dan mengais rezeki ke negara tetangga Malaysia,”ungkap Rahmadi.

“Perlu Pemerintah ketahui bahwa TKI ilegal yang bekerja di negara jiran tersebut,mereka di juluki “Orang Indonesia Pendatang Haram”oleh masyarakat setempat.
Julukan yang sangat hina menurut saya sebagai rakyat Indonesia. Yang kita ketahui TKI Ilegal yang berangkat dan bekerja di Malaysia itu,mereka bekerja sebagai buruh tani dan buruh kasar bangunan pada umumnya.” ujar Rahmadi.

Ia mnyebutkan, Jika memang Malaysia banyak membutuhkan tenaga kerja untuk buruh tani dan buruh bangunan,kenapa Pemerintah kita selama ini tidak pernah mendudukkan permasalahan ini dengan pemerintah Malaysia untuk dapat memfasilitasi para TKI kita untuk datang dan bekerja dengan jalur resmi. Yang mana selama ini mereka para TKI harus lewat jalur belakang atau ilegal.
Yang lebih mirisnya lagi para TKI tersebut harus membayar mahal untuk jasa transportasi penyeberangan.

“Di sini dapat kita rangkum bahwa pemerintah tidak mampu menyediakan lapangan kerja bagi rakyatnya,sehingga rakyatnya rela meninggalkan kampung halamannya menjadi Pendatang Haram di negeri orang demi untuk menyambung hidup. Maka kita memohon pemerintah agar segera mencarikan solusi yang baik untuk permasalahan TKI ilegal ini,agar tidak lagi berpergian secara ilegal untuk mencari rezeki,yang mana seakan – akan tidak ada ruang lagi bagi masyarakat untuk mencari nafkah di negeri sendiri,” kata Rahmadi.

“Para TKI mengeluarkan biaya yang besar, ada juga sampai menjual sawah atau sapi untuk biaya ongkos ke Malaysia.
Mereka rela melakukan ini demi untuk bekerja mencari rezeki,dan belum tentu hasil yang mereka dapatkan dari bekerja di negara jiran tersebut dapat mengembalikan sawah dan sapi yang telah terjual dulu itu.
Dan lebih miris lagi para TKI tersebut sampai menaruhkan nyawa mereka,maka sekali lagi saya memohon kepada Pemerintah Indonesia beserta APH dan Instansi terkait untuk dapat menperhatikan hal ini dengan serius agar ke depan tidak terulang lagi,”tutup Rahmadi.

Penulis : Juliansyah

Review us!