MIMBARPUBLIK.COM, Batam – Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Utusan Sarumaha mendapat keluhan dari masyarakat terkait mahalnya tarif pemasangan meteran air ke rumah.
Keluhan ini dikarenakan masih ada kontraktor perumahan yang memberikan harga dengan cukup mahal.
Hal ini yang dirasakan oleh Warga Bukit Seroja dan Sei Lekop Batu Aji.
Pemasukan meteran listik di Kavling KSB Kamboja dimintai biaya Rp 4.700.000, Sei Lekop, Sangrila dan Basima dimintai developer Rp 4.500.000 per rumah.
Utusan tampak kecewa pada sejumlah developer yang menetapkan harga penyambungan meteran air dengan sesuka hati.
“Saya prihatin dalam menetapkan harga penyambungan meteran masih ada kontraktor yang suka-suka. Tentunya hal ini sangat memberatkan masyarakat yang ada di kavling,” kata Utusan, Jumat (4/3/2022).
Diakuinya, sebenarnya sudah ada aturan tarif perihal pemasangan meteran air ke rumah warga.
Sayangnya aturan ini tidak diindahkan oleh sejumlah kontraktor ataupun developer.
“Saya mendorong BP Batam memberikan sanksi yang tegas kepada kontraktor,” katanya.
Ia menilai pola yang diterapkan oleh sejumlah developer yang menyalahi aturan ini sangat menindas masyarakat Kota Batam, khususnya yang berada di Kavling.
“Harganya itu tinggi sekali. Masyarakat berhak mendapat air bersih dengan harga yang terjangkau. Jangan sampai kontraktor hanya mencari untung yang besar tetapi membuat masyarakat tertindas,” katanya.
Dalam hal ini Utusan berharap BP Batam serius menangani persoalan ini. Disisi lain ia juga mengapresiasi kepada kontraktor yang sudah membuka jaringan air ini, tetapi harus juga memperhatikan kemampuan ekonomi masyarakat.
“Jangan sampai membuat masyarakat tidak menikmati air bersih karena ketidakmampuan masyarakat dalam membayar tarif penyambungan air,” katanya. (Adv)