MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta – PSSI sudah memberikan laporan terkait Tragedi Kanjuruhan kepada induk sepakbola dunia, FIFA. PSSI kini masih melakukan investigasi untuk mengusut tragedi tersebut.
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Derby Jawa Timur, Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Suporter tuan rumah selanjutnya turun ke lapangan setelah laga tuntas, terjadilah kericuhan yang tidak terhindarkan.
Suporter dan pihak kepolisian bentrok di lapangan, sampai-sampai pihak keamanan melepas gas air mata. Korban jiwa berjatuhan sampai ratusan jiwa, akibat sesak nafas dan terinjak-injak saat berkerumunan kesulitan keluar dari stadion.
Tragedi Kanjuruhan jadi duka sepakbola Indonesia dan dunia. Khususnya buat Indonesia, muncul pertanyaan bagaimana nanti nasib Indonesia sebagai Piala Dunia U-20 2023 pada Mei sampai Juni mendatang.
“Sudah ada komunikasi dengan FIFA, FIFA sudah minta laporannya,” jelas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di jumpa pers di Stadion Madya Senayan, Jakarta, Minggu (2/10) siang WIB.
“Lalu, kami akan menunggu hasil investigasi, dari kepolisian, apapun hasilnya. Hari ini kami tidak bisa menyampaikan secara singkat, kami akan tunggu sore malam ini hasil kunjungan ketum dan komdis ke Malang,” lanjutnya.
Yunus Nusi melanjutkan, FIFA tidak akan terburu-buru mengambil keputusan. Dirinya pun menjelaskan, bisa saja FIFA langsung datang ke Indonesia untuk melihat langsung perkembangan investigasi Tragedi Kanjuruhan.
“Kami akan membangun komunikasi dengan FIFA terus menerus agar Indonesia tidak terkena sanksi,” ungkapnya.
“FIFA bisa saja akan berkunjung ke Indonesia secara jelas dan nyata mendengar kejadian Tragedi Kanjuruhan,” tutupnya.
Sumber detik.com