MIMBARPUBLIK.COM, PEKANBARU – Peserta Riau memboyong Anugerah dan Tropi Penghargaan pada Festival Gurindam ASEAN yang dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 18 Desember 2022 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
“Keberhasilan ini berkat kerja keras dan kerja sama yang baik anggota PERRUAS (Perkumpulan Rumah Seni Asnur) Riau sehingga mendapatkan penghargaan-penghargaan, baik bersifat kelompok dan ada yang bersifat perorangan. Penghargaan yang bersifat kelompok adalah; Penghargaan Peserta Terbanyak Kedua Tingkat Provinsi se-ASEAN dalam buku Kumpulan Gurindam ASEAN. Juara pertama dan ketiga diraih oleh Provinsi DI Aceh dan Provinsi Kepulauan Riau,” kata Koordinator PERRUAS Riau Pak Mohd Nasir kepada media Kamis (22/12/2022) melalui pesan WhatsApp-nya.
Lanjut Mohd Nasir yang lagi ini masih berada di Pekanbaru, Penghargaan kelompok selanjutnya adalah penghargaan Peserta Terbanyak Kedua dan Ketiga Tingkat Kabupaten/Kota se-ASEAN dalam buku Kumpulan Gurindam ASEAN, yang diperoleh oleh Kabupaten Bengkalis dan Kota Pekanbaru. Peserta Terbanyak Pertama Tingkat Kabupaten se-ASEAN diraih oleh Kota Banda Aceh.
“Penghargaan yang bersifat perorangan yang diraih oleh peserta dari Provinsi Riau adalah sebagai berikut; Video Pembacaan Gurindam Terbaik Pertama diraih oleh Ibu Winda Harniati, peserta dari Kabupaten Siak. Dari awal memang sudah diprediksi bahwa Ibu Winda Harniati akan terpilih sebagai Terbaik Pertama. Beliau sudah dikenal bagus dalam melantunkan syair dan gurindam,” puji sastrawan Mohd Nasir yang juga memperoleh penghargaan sebagai Koordinator Berdedikasi Kedua Tingkat ASEAN. Sedang Koordinator Berdedikasi Pertama dan Ketiga diterima oleh Sabariah dan Herman Zaruddin dari Provinsi DI Aceh dan Provinsi Kepulauan Riau.
Penghargaan juga diterima oleh Daniar,MPd yang merupakan admin Grup Riau. Penghargaan kategori ini diberikan kepada semua admin grup atas jasa-jasanya dalam menggerakkan peserta sehingga berhasil mengajak guru-guru dan non guru untuk menulis gurindam yang terkumpul dalam buku Kumpulan Gurindam Kalbu ASEAN.
Diungkapkan Mohd Nasir purna tugas di Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis ini bahwa kegiatan Festival Gurindam Kalbu ASEAN ini dimulai dengan menulis gurindam. “Pesertanya dari seluruh wilayah Indonesia dan sejumlah negara ASEAN. Dalam waktu lebih kurang enam bulan telah mengumpulkan 1.200 peserta yang mampu menulis gurindam dengan baik sesuai dengan ketentuan penulisan gurindam. Masing-masing peserta menulis 12 bait gurindam. Peserta terbagi dua, yaitu peserta yang merupakan anggota PERRUAS dan Peserta Jemputan. Peserta jemputan adalah para tokoh dan pejabat. Dari Riau ada 3 orang pejabat yang ikut dalam buku kumpulan Gurindam Kalbu ASEAN, yaitu Dr H Kamsol, PJ Bupati Kampar, Hj Kholijah, Kadisdik Kabupaten Bengkalis dan Kamaruzzaman Kadisdik Kabupaten Indragiri Hulu,” ungkapnya.
“Pada malam acara puncak, Dr H Kamsol turut hadir dan ikut membacakan gurindamnya. Beliau sangat peduli dengan budaya dan sastra. Kehadiran beliau tidak hanya memberikan dukungan dan semangat, tapi beliau ikut memberikan dukungan dana untuk penyelenggaraan Festival Gurindam tersebut,” beber Nasir.
Provinsi Riau patut berbangga hati. Pada kegiatan Seminar Gurindam ASEAN, Mohd Nasir diminta menjadi salah seorang pembicara dalam seminar dalam rangkaian acara selama 2 hari tadi. Tiga pembicara lainnya; Prof Dr Abdul Malik, Dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Mohd Rosli Bakir sastrawan Malaysia, dan Suraidi Sipan Sastrawan Singapura.
Kegiatan Festival Gurindam ASEAN juga diisi dengan berbagai acara. Selain seminar, ada konser, dramatisasi Gurindam, parade baca gurindam, dan lain-lain. Acara konser menampilkan dua artis ternama, yaitu Paramitha Rusady dan Glow Rossa. Konser juga menampilkan Winda Harniati melantunkan Gurindam dan memukau para penonton dan Tuti Tarwiyah yang membawakan lagu gurindam dengan kemampuannya yang tidak diragukan. Pasangan hidup Syam Mukhtar ini sudah dikenal lama sebagai pencipta lagu dan juga menyanyikan lagu ciptaannya.
“Peserta Riau mendapat banyak kesempatan tampil pada berbagai acara. Pada acara Paduan Suara menyanyikan lagu Gurindam Kalbu, lebih sepuluh orang peserta Riau ikut tampil. Begitu juga pada Dramatisasi Gurindam, hampir 20 orang menunjukkan kebolehannya. Selanjutnya pada kegiatan parade baca gurindam, peserta Riau Sitti Syathariah juga ikut tampil. Dan pada malam acara puncak, pembacaan gurindam para pejabat dan tokoh, Mohd Nasir ikut tampil membacakan 6 bait dari 12 bait gurindamnya yang terdapat dalam buku Kumpulan Gurindam Kalbu ASEAN.
“Yang juga sangat membanggakan peserta Riau adalah kehadiran DR Misharti, anggota DPD Perwakilan Riau turut hadir dan ikut membacakan gurindamnya pada Parade Baca Gurindam anggota DPD dan utusan Provinsi. Beliau sangat antusias sekali dan sangat peduli pada budaya,” ucap Mohd Nasir.(mad)