Batam – Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepulauan Riau, Indra Soeparjanto selaku Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan di Kepulauan Riau menyampaikan dalam Press Conference APBN Kita Realisasi per 30 April 2023 dan Diseminasi KFR Tahunan bahwa pertumbuhan perekonomian Kepulauan Riau pada triwulan I 2023 mengalami perkembangan yang baik dengan capaian pertumbuhan sebesar 6,51% (yoy), yang dimana jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022, pertumbuhan Kepri sebesar 2,83% (yoy).
“Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau tersebut lebih tinggi dari capaian nasional yang tercatat sebesar 5,03%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Kepri secara year on year mendapat peringkat pertama diantara provinsi lainnya di Sumatera. Capaian pertumbuhan perekonomian Provinsi Kepri di triwulan I tahun 2023, tentunya menjadi semangat dan motivasi untuk meraih pertumbuhan yang lebih baik kedepannya. Provinsi Kepri sebagai bagian dari regional sumatera berkontribusi sebesar 7,38% terhadap PDRB Sumatera, dan mendukung PDB nasional sebesar 1,61%. Ekonomi di Kepulauan Riau tumbuh dengan cukup baik, begitu juga dengan ekspor dan impor yang mengalami surplus serta inflasi yang terhitung cukup rendah di wilayah Sumatera, dari sisi penerimaan negara dapat dilihat bahwa perkembangan ekonomi di wilayah Kepulauan Riau cukup bagus dibandingkan dengan tahun lalu.” Ucap Indra.
Dari sisi pendapatan, sampai dengan akhir April 2023 telah terealisasi Pendapatan Negara di regional Kepulauan Riau sampai dengan akhir April 2023 sebesar Rp4.216,59 miliar atau telah mencapai 35,70% dari total target pendapatan yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar di mana sampai dengam akhir April 2023 sebesar Rp3.608,32 miliar atau 37,79% dari target pendapatan pajak tahun 2023, lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2022. Penerimaan perpajakan menjadi penyumbang terbesar di mana sampai dengan akhir April 2023 sebesar Rp3.608,32 miliar atau 37,79% dari target pendapatan pajak tahun 2023, lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2022.
Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar 6,51 (yoy), capaian ini lebih cepat dibandingkan triwulan I 2021 yang tumbuh sebesar 2,83% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi didorong oleh Peningkatan jumlah aktivitas masyarakat seperti Kunjungan Wisman, Penumpang Angkutan, Hunian Penginapan yang meningkat signifikan.
Pada bulan April 2023, gabungan 2 kota di Provinsi Kepri (Kota Batam dan Kota Tanjung pinang) mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 4,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,72. Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,25 pada April 2022 menjadi 113,72 pada April 2023. Dari 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 4,16 persen, dan Kota Tanjungpinang sebesar 3,63 persen.
Disisi lain, salah satu komponen yang menunjang pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau adalah penerimaan pada KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam, realisasi penerimaan KPU BC Batam sampai dengan 30 April 2023 sudah mencapai Rp167.88 miliar atau 31.93% dari target tahunan 2023 sebanyak Rp525.70 Miliar.
“BC Batam sebagai bagian dari Kemenkeu Satu di Kepulauan Riau, turut berkontribusi dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau dengan 3 komponen utama, yaitu penerimaan Bea Masuk, Bea Keluar, dan Cukai”. Ujar Ambang Priyonggo, Kepala BC Batam.
Penerimaan paling besar per 30 April 2023 berasal dari bea masuk sebesar Rp102,82 Miliar, selanjutnya dari bea keluar yang mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022 (yoy) sebesar Rp59,47 Miliar yang disebabkan karena turunnya harga referensi dan volume ekspor, namun BC Batam tetap optimis akan melampaui target yang telah ditetapkan pada akhir tahun dan juga penerimaan cukai Rp5,58 Miliar.