Pengusaha Indonesia Tertarik Jalin Kerja Sama Komoditas Halal dengan Malaysia


MIMBARPUBLIK.COM, Malaysia- Chief Financial Officer (CFO) TC Invest Group Indonesia Azizah Zuhriyah Ph.D menyambut baik peluang investasi bisnis komiditas halal di luar negeri, terutama di Malaysia dan Indonesia. Dalam pertemuan dengan Perdasama (Persatuan Pedagang dan Pengusaha Melayu Malaysia) Malik Faisal Abdul Rahim, terungkap ternyata Malaysia sangat agresif berinvestasi pada komoditas halal di Provinsi Pattani, Thailand Selatan, yang hampir sebagian besar warganya beragama muslim.


“Malaysia, Indonesia, dan Provinsi Petani di Thailand memiliki potensi yang sangat besar dalam perdagangan untuk memenuhi kebutuhan komoditas halal yang terus meningkat di ketiga negara,” kata Malik Faisal Abdul Rahim, Ketua Perdasama, di Kuala Lumpur, 15 Juni 2024 lalu.
Dalam pertemuan yang menjadi bagian dari kegiatan Asia Academic Assosiation, CFO TC Invest Group Azizah Zuhriyah Ph.D, menilai apa yang diungkapkan Malik Faisal itu sebagai peluang investasi yang perlu dijajaki serius.
“Kami melihat itu sebagai peluang usaha, ada akses pasar dan perlu memperkuat rantai pasokan halal dari Indonesia. Sebab Indonesia, Malaysia dan Thailand bagian selatan itu disatukan oleh kepentingan religius yang sama, makanya pengembangan industri halal sangat menarik, “ ungkap Azizah.


Ketiga negara memiliki populasi Muslim yang signifikan, dengan Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Hal ini menjadikan mereka pasar potensial yang besar untuk produk halal. Diperkirakan, pasar global untuk produk halal akan mencapai nilai USD 3 triliun pada tahun 2025.


Menurut Azizah, pelaku usaha Indonessia harus mampu membuka kerja sama dan kolaborasi dengan dunia luar. Pertemuannya dengan Perdasama dan Uniti Asia, dapat berkomitmen menyatukan pengusaha – pengusaha pribumi khususnya rumpun melayu menjadi mercusuar perekonomian Asia Tenggara pada bidang pertanian, peternakan, pariwisata dan kecantikan dengan semangat halalan toyiban.
“Kami berharap antara pengusaha Indonesia dan Malaysia bisa saling bahu membahu menggarap potensi pasar yang besar, terlebih lagi Indonesia menjadi negara yang menjadi salah satu konsumen terbesar produk halal,” jelas Azizah. (tata)