Tel Aviv – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan militer negaranya saat ini bisa menjangkau wilayah mana saja di dalam Iran, jika memang diperlukan.
Penegasan Netanyahu itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (1/11/2024), disampaikan saat dia berpidato di hadapan para perwira militer baru Israel pada Kamis (31/10) waktu setempat.
Netanyahu menyebut pasukan Israel kini memiliki kebebasan bertindak yang belum pernah ada sebelumnya, setelah melancarkan serangan udara terhadap Iran pada 26 Oktober lalu.
Tel Aviv sebelumnya menyebut serangannya menargetkan sistem rudal permukaan-ke-udara milik Iran, yang menghambat kemampuan operasional Israel di wilayah udara negara tersebut.
“Israel saat ini memiliki lebih banyak kebebasan bertindak di wilayah Iran dibandingkan sebelumnya. Kita bisa menjangkau tempat mana pun di Iran jika diperlukan,” tegas Netanyahu saat berbicara di hadapan para perwira militer baru Israel.
“Tujuan tertinggi yang saya berikan kepada Angkatan Bersenjata Israel dan cabang keamanannya adalah untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir,” cetusnya.
Serangan Israel terhadap Iran pada 26 Oktober lalu melibatkan jet-jet tempur yang menargetkan fasilitas dan aset militer Iran. Serangan itu merespons serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal untuk membalas kematian pemimpin Hamas dan Hizbullah serta jenderal Garda Revolusi Iran.
Otoritas Iran mengklaim serangan udara Israel berhasil ditangkis oleh pertahanan udara mereka yang terintegrasi, namun mengakui adanya kerusakan terbatas di beberapa lokasi. Teheran juga mengumumkan lima orang, yang terdiri atas empat tentara dan satu warga sipil, tewas akibat serangan udara Tel Aviv tersebut.