MIMBARPUBLIK.COM, Tanjabbarat Jambi – Besok terhitung mulai Rabu 17 Februari 2021 Dr.Ir.H Safrial MS mengakhiri masa kerjanya selaku Bupati.
Bupati Tanjungjabung Barat periode 2006-2011 dan 2016-2021, sosok putra negeri Serengkuh Dayung Serentak ke Tujuan ini telah berpengalaman memimpin daerah ini selama 10 tahun (pada periode yang berbeda).
Pada ujung masa jabatannya selaku kepala daerah di wilayah Timur Provinsi Jambi lelaki kelahiran Merlung ( bagian hulu Tanjungjabung Barat) ini berkesempatan menerima sejumlah wartawan di ruang kerjanya Selasa (16/2/21)
Mengawali perbincangan dengan para jurnalis dari berbagai media tersebut Safrial mengisahkan tentang sikapnya memandang suatu persoalan dari suatu sudut pandang melalui pemikiran yang lebih progresif.” Seorang pemimpin itu memandang jauh kedepan, dak bisa kita memandang setinggi badan kita,” ujarnya dengan penuh makna.
Menyangkut kekayaan laut beserta sumber daya alam lainnya menurut Safrial dirinya melihat suatu potensi pada perairan laut China Selatan (Selat Karimata) yang harus diperjuangkan untuk daerah ini mengambil manfaat yang sebesar-besatnya, namun diakui saat mempersiapkan armada penangkapan ikan tidak dilakukan dipersiapkan sumber daya manusia ( SDM)nya dalam pengelolaan sumber daya laut tersebut, sebab itu sesuatu kekeliruan.
“Saya melihat potensi di Laut China Selatan cara saya memandang ini bahwa banyak ikan, kita harus mengambil ikan di sana, saya keliru dan itu terbalik, kami mencari kapal dan nakhoda didatangkan dari Indramayu, dari situ diketahui pentingnya kita mendidik SDM untuk dipersiapkan menjadi nakhoda yang menguasai ilmu dan teknologi, saat nakhoda dari Indramayu berhenti, siapa yang menggantikannya, makanya persiapkan SDMnya dahulu,” ungkap pria kelahiran 22 November 1958 itu.
Selanjutnya Bupati Safrial menyayangkan belum terbitnya SK jalur laut yang terdaftar secara internasional bagi wilayah timur Provinsi Jambi dikatakan Safrial dirinya khawatir terjadinya kebocoran ekonomi yang merugikan daerah ini.
“Pelabuhan pengumpul dan perdagangan supaya tidak ada kebocoran ekonomi, CPO kita bawa keluar, saya ingin menariknya kemudian ekonomi kita menjadi baik, Laut China Selatan harus terus kita kejar, kita harapkan pelabuhan internasional terwujud,” ucap suami dari Cici Halimah ini ( anggota DPRD Tanjungjabung Barat ).
Tentang kinerjanya selaku Bupati Safrial mengemukakan tidak bekerja untuk pencitraan diri, apa yang dilakukannya daerah ini tidak harus selalu diekspose.
“Saya tidak butuh pencitraan, banyak yang mengkritik saya karena beda cara pandang, gap pemikiran, saya banyak no koment, kalau dijawab ga nyambung, saya tidak berbohong, saya bukan politikus, saya orang akademi yang birokrat, Alhamdulillah Tuhan memberikan saya kekuatan, saya cinta Tanjungjabung Barat,” tutur lelaki yang dilantik menjadi Bupati Tanjungjabung oleh Gubernur Jambi kala itu Zumi Zola pada 17 Februari 2016, lima tahun silam.
Menjawab pertanyaan insan pers terkait masa purna bakti yang akan dihadapinya, Safrial mengaku dirinya akan istirahat sementara dari dunia politik,” Saya mau istirahat, mungkin saya berbisnis,” sebut Safrial.
Penulis : Misdi