MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta – Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai yang memiliki beberapa fasilitas perakitan diberbagai belahan dunia akan segera menjual salah satunya yang berada di China yang saat ini sudah tidak lagi beraktivitas.
“Perusahaan itu akan segera menjual lokasi pabrik No. 1 di Beijing, yang telah ditangguhkan sejak April 2019, ke distrik administratif Shunyi,” kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Kantor Berita Yonhap yang dikutip Senin 31/5/2021
Penangguhan itu dilakukan karena tidak adanya penjualan yang bagus di China, yang juga disebabkan adanya ketegangan politik yang berkepanjangan antara Seoul dan Beijing atas penyebaran sistem pertahanan rudal AS yang canggih, THAAD, di Korea Selatan pada tahun 2017.
Sedangkan empat pabrik Hyundai lainnya yang berada di China – dua di Beijing, satu di Changzhou dan satu di Chongqing masih tetap beroperasi hingga kini.
Saat ini, Hyundai memiliki tujuh pabrik dalam negeri dan 10 pabrik di luar negeri antara lain, empat di China kecuali pabrik No. 1 Beijing dan masing-masing satu di Amerika Serikat, Republik Ceko, Turki, Rusia, India, dan Brasil. Kapasitas gabungan mereka mencapai 5,5 juta kendaraan.
Untuk menghidupkan kembali penjualan di pasar mobil terbesar dunia, Hyundai telah meningkatkan upayanya untuk mengatur kembali jaringan penjualan dan jajaran produknya sejak 2019.