MIMBARPUBLIK.COM, PALEMBANG – GMKI Palembang menyorotin banjir yang terjadi di kota Palembang yang dikarenakan hujan deras selama 1 jam lebih. Akibatnya, beberapa titik daerah di kota Palembang terendam banjir.
Banjir yang terjadi sangat mengganggu aktivitas masyarakat seperti ruas jalan macet total, kerugian ekonomi, serta mengganggu aktivitas pendidikan.
“Sistem drainase dan pengolahan sampah yng buruk menjadi penyebab utama banjir. Selain itu, pompa air belum berjalan maksimal untuk menangani banjir,” kata Ketua BPC GMKI Palembang Fajar Sihombing dalam keterangan persnya, Jumat (3/9).
Fajar menyampaikan konstruksi drainase tidak dapat menampung debit air saat hujan. Selain itu, lanjut Fajar drainase dibawah trotoar tidak memiliki inlet sehingga air menggenang dibawah jalan.
“GMKI Palembang menilai belum ada keseriusan Walikota Palembang, Harnojoyo dalam membenahi serta memelihara sistem drainase,” kata Fajar.
Fajar juga menyorotin jumlah sampah di Palembang yang mencapai 1200 ton per hari. “Jumlah ini sangat besar, jika tidak dikelola akan menjadi beban masyarakat di masa mendatang karena mencemarin ekosistem dan lingkungan,” kata Fajar.
Lebih lanjut, GMKI Palembang mengajak masyarakat untuk membangun kesadaran membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, GMKI Palembang menyampaikan kepada Pemkot Palembang untuk menghadirkan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan seperti PSEL.
Fajar mengatakan salah satu persoalan dalam kesulitan dalam pengolahan sampah adalah retribusi yang dikelola tidak akuntabel dan transparan sehingga pendapatan pemerintah minim.
Fajar meminta agar Pemkot membenahi sistem retribusi agar pengolahan sampah di Palembang maksimal. (Ralian)