MIMBARPUBLIK.COM, BATAM – Dalam rangka pemanfaatan dan optimalisasi potensi aset, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK BP Batam menggelar Focus Group Discussion bertajuk “Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Aset BMN dan ADP BP Batam”, Kamis (4/11/2021), bertempat di Meeting Room Grand Tebu, Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan ini menghadirkan Direktur Utama PT. Pos Properti Indonesia, Handriani Tjatur Setijowati; Vice President Director CV. Samara Micron Saleronell, ST Irvan dan Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Edward Parlindungan sebagai narasumber.
Turut hadir, Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan dan Manajemen Kinerja BP Batam, Endry Abzan; Kepala Biro Keuangan BP Batam, Siswanto; Kepala Satuan Pemeriksaan Intern BP Batam, Konstantin Siboro dan Kepala Bidang Ekonomi Makro dan Pengembangan KPBPBB Batam, Barlian Untoro.
Mengawali kegiatan, Kepala Pusat Harmonisasi Kebijakan dan Manajemen Kinerja BP Batam, Endry Abzan dalam sambutannya mengatakan, BP Batam sebagai pengelola kawasan memiliki misi untuk meningkatkan perekonomian Batam, salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan Aset Barang Milik Negara (BMN) dan Aset Dalam Pengawasan (ADP) BP Batam, tidak terkecuali aset untuk mendukung kegiatan pariwisata, berupa objek wisata dan industri kreatif.
Dengan kegiatan pariwisata yang kembali aktif, BP Batam selaku instansi pemerintah dirasa perlu melakukan perbaikan yang memiliki nilai tambah tinggi.
“Aet-aset tersebut antara lain, Guest House BP Batam, Asrama Haji Batam Center, Temenggung Abdul Jamal, Agribisnis, Kawasan Wisata Ex-Camp Vietnam Galang, Taman Kolam dan Taman Rusa Sekupang. Pemanfaatannya masih belum dimaksimalkan. Begitu juga optimalisasi potensi pendapatan dan pengelolaan aset yang fleksibel,” ujar Endry.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi di Kota Batam menunjukkan beberapa sinyal perbaikan sebagai dampak pandemi pada tingkat global, nasional, maupun lokal.
Dimulai dari meningkatnya kinerja perdagangan internasional dan investasi kota Batam dan tumbuhnya sektor industri pengolahan dan konstruksi, peningkatan ekspor Batam dan membaiknya perekonomian mitra dagang kota Batam, seperti negara Singapura, Amerika Serikat, dan Tiongkok menjadi faktor penentu perbaikan perekonomian Batam.
“FGD ini juga kami selenggarakan sebagai sarana masukan dan analisa untuk mengetahui potensi pengembangan, pendapatan dan skema kerja sama, serta upaya mendiskusikan peluang serta menghadapi tantangan pemanfaatan aset BMN dan ADP,” kata Endry.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari masing-masing narasumber. Direktur Utama PT. Pos Properti Indonesia, Handriani Tjatur Setijowati berkesempatan untuk memaparkan rencana pengembangan aset PT. Pos Properti Indonesia. Adapun konsep optimalisasi aset yang diterapkan adalah asset mapping, asset selection dan business plan execution.
Vice President Director CV. Samara Micron Saleronell, ST Irvan menjelaskan beberapa solusi yang dapat diterapkan oleh BP Batam dalam mengelola aset antara lain, bermitra dengan UKM berpotensi dan menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Sedangkan Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Edward Parlindungan menjabarkan proses pengembangan destinasi pariwisata Kota Bandung yang bisa disadur oleh BP Batam beberapa diantaranya yakni, pengembangan pemasaran melalui komunitas dalam pemasaran pariwisata perkotaan yang kreatif, peningkatan penyelenggaraan kegiatan wisata pada saat musim rendah kunjungan dan pembangunan sistem transportasi dan infrastruktur terpadu.
Turut hadir dalam acara, perwakilan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI), Indonesia Marketing Association (IMA), serta mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran.