Mimbarpublik.com, Pekanbaru – Bupati Siak Alfedri menyambut baik program yang ditaja Kementrian Keuangan melalui Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Riau berkomitmen mendukung pemberdayaan UMKM, termasuk sektor kelapa sawit untuk berkembang lebih pesat melalui APBN dari aspek permodalan murah, pembekalan keterampilan, dan mekanisme pemasaran produk.
”Hari ini kita melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama
tentang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Keuangan Daerah dan Penguatan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Negara, antara Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Riau dengan Pemerintah Daerah di Provinsi Riau dan Talkshow “Sinergi Pemberdayaan UKMK berbasis Kelapa Sawit dan Peran Sawit dalam Penguatan Fiskal di Provinsi Riau”kata Bupati Alfedri di halaman Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau JI. Jendral Sudirman, Pekanbaru, Riau, Selasa (23/8/2022).
Terkait kerjasama peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola keuangan daerah dan penguatan koordinasi pengelolaan keuangan negara.
“Kita harus banyak berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait peningkatan kapasitas SDM bidang keuangan. Termasuk kita dukung Pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) Kemenkeu Satu di Sektor Kelapa Sawit di Provinsi Riau”ucapnya.
Karena kata dia, dari luasan lahan perkebunan kelapa sawit yang berada di kabupaten Siak. Harapannya menjadi sasaran program Kemenkeu Satu terutama Pemberdayaan UKMK berbasis Kelapa Sawit.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Riau Ismed Saputra mengatakan, Badan Layanan Umum (BLU) bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyelenggarakan Pameran dan Sosialisasi Sinergi Pemberdayaan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) Kemenkeu Satu di Sektor Kelapa Sawit di Provinsi Riau dari 23-25 Agustus 2022. Kemenkeu satu merupakan program bersama yang diinisiasi dan diimplementasi bersama untuk kepentingan Kemenkeu.
“Kemenkeu satu bercita-cita bersinergi, serta berkolaborasi dalam memberikan kontribusi terbaik demi kemajuan negeri”kata dia.
Kegiatan ini sejalan dengan visi hilirisasi industri kelapa sawit 2045. Indonesia akan menjadi pusat produsen dan konsumen produk turunan minyak kelapa sawit dunia sehingga mampu menjadi penentu harga Crude Palm Oil (CPO) global.
Potensi produk sawit dan turunannya di Riau sangat besar, Melihat potensi yang besar dari produk sawit dan turunannya di Riau, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana penyebarluasan informasi dan edukasi kepada khayalak luas tentang industri dan manfaat kelapa sawit beserta pengembangannya.
“UKMK pada sektor kelapa sawit berperan menyumbang 3,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan total menyerap 16 juta tenaga kerja,” ungkap Ismed.
Pada hari pertama, setelah pembukaan acara dilanjutkan dengan talk show bertema Sinergi Pemberdayaan UKMK berbasis Kelapa Sawit yang dibahas oleh Chief Change Management Officer II Central Transformation Office (CMO II CTO) Kemenkeu bersama dengan Ketua Umum Asosiasi Sawit.
Hari kedua, talk show bertema Arah Riset Indonesia untuk Pengembangan Industri Perkebunan Sawit: Hulu dan Hilir oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Sosialisasi Program Penelitian dan Pengembangan BPDPKS oleh Komite Litbang BPDPKS.
Kemenkeu berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan sektor usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi.(dharma/inftrl)