Batam | mimbarpublik.com : Walikota Batam, Muhammad Rudi ingin guru dan murid di Kota Batam belajar dari negara tetangga Singapura. Pesan ini disampaikan Rudi dalam acara seminar pendidikan yang digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Hotel Vista, Senin (3/9).
“Saya minta adakan pertukaran guru dan murid ke Singapura. Tolong disiapkan. Supaya bapak ibu bisa belajar,” kata Rudi.
Ia mengatakan pendidikan di Batam memang sudah bagus bila dibandingkan dengan standar pendidikan Provinsi Kepulauan Riau. Jika dibandingkan dengan standar nasional, menurut Rudi, Batam sepersepuluh hebatnya.
“Tapi kalau dengan negara tetangga, jauh sekali,” ujarnya.
Padahal Rudi bermimpi suatu saat nanti Batam dikenal karena pendidikannya yang maju seperti kota dan negara lain. Tapi ia sadar mimpi ini tidak bisa terwujud serta merta, dalam waktu dekat. Karena untuk pengembangan sumber daya manusia pun butuh dana.
“Butuh perekonomian Batam yang sempurna. Tapi semangatnya ini harus dikawal. Jangan hanya semangat di awal. Harus mulai kita perbaiki. Dimulai dari diri kita pribadi,” tuturnya.
Terkait insentif bagi guru, ia mengaku belum bisa menaikkan dari yang ada sekarang. Bukan karena tidak mau menambah, tapi anggaran pemerintah daerah yang terbatas.
“Soal insentif, kalau ekonomi membaik, Bapak Ibu tak usah khawatir, ini urusan saya menaikkan,” tegas Rudi.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Batam, Rustam Effendi mengatakan seminar pendidikan ini merupakan agenda rutin. Tema yang diangkat kali ini adalah “Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif dalam Menyongsong Era Globalisasi”.
Tujuan kegiatan adalah membangun pola pikir pendidik yang terintegrasi antara kecerdasan akademik, emosional, dan akhlak mulia. Hasil yang diharapkan sesuai tema yaitu terwujudnya guru yang kreatif, inovatif, serta memberikan inspirasi.
“Pesertanya 978 orang anggota PGRI, terdiri dari guru TK, PAUD, SD, SMP, SMA sederajat di Kota Batam,” kata Rustam.
Adapun narasumber yang didatangkan yakni Guru Besar Universitas Surabaya Profesor Suyatno, Senator DPD RI Hardi S Hood, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Mohammad Dali. (MCB)