Batam | mimbarpublik.com : Ketua LAM Batam, Nyat Kadir meminta pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) untuk menjaga dan menegakkan kembali adat istiadat melayu khususnya di Batam.
Menurutnya, saat ini banyak penggunaan simbol adat yang tidak tepat.
“Sekarang ini ada tepak sirih isinya gula-gula (permen). Ini harus diluruskan. Pakaian juga. Mungkin Mak Andam itu mau pakai baju melayu tapi tak tahu aturannya. Padahal semua ada makna, ada simbol-simbolnya. Ini yang perlu kita jaga,” kata Nyat Kadir dalam penabalan pengurus LAM Kecamatan Batuaji-Sagulung-Sekupang, di Aula Unrika Batuaji, Minggu (23/09/18).
Nyat Kadir sampaikan bahwa tugas LAM cukup berat. Yakni melaksanakan yang sebelumnya menjadi tugas Sultan, yaitu menjaga adat melayu.
“Tugas sultan itu di antaranya menjaga adat, agama. Kalau agamanya sudah dijaga Kemenag. Adatnya, kita di LAM yang bertugas menjaga,” kata Anggota DPR RI daerah pemilihan Kepulauan Riau ini.
Mantan Walikota Batam itu menyampaikan bahwa LAM Batam merupakan perintis untuk pembentukan LAM di Provinsi Kepri. Setelah LAM berdiri di Batam, baru kemudian merambat ke kabupaten/kota lainnya. (MCB)