Nasional l mimbarpublik.com : Setelah menyerahkan bantuan Kartu Indonesia Pintar kepada 3.300 pelajar SD hingga SMA dan SMK di Lebak Bulus, Presiden Joko Widodo beranjak menuju Gelanggang Olahraga Bulungan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di lokasi tersebut, Kepala Negara menyerahkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada kurang lebih 1.597 keluarga prasejahtera yang berdomisili di Kecamatan Mampang Prapatan, Kebayoran Baru, dan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kepala Negara menjelaskan, pemerintah telah meningkatkan alokasi anggaran bagi penyaluran PKH ini. Peningkatan ini dimaksudkan untuk membantu keluarga prasejahtera untuk lebih mandiri sekaligus meningkatkan kondisi gizi dan kesehatan anak-anak.
“Tahun lalu setiap penerima program PKH mendapat Rp1.890.000. Betul? Tahun ini meningkat drastis karena anggaran yang sebelumnya di seluruh Indonesia Rp19 triliun, tahun ini Rp34 triliun,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara menekankan kepada para ibu yang hadir untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan ini dengan sebaik-baiknya. Ia berpesan agar selalu memprioritaskan tumbuh kembang dan pendidikan anak dalam pemanfaatan dana bantuan PKH ini.
“Yang namanya anggaran PKH ini digunakan betul-betul untuk kepentingan keluarga kita, tambahan gizi, dan pendidikan anak-anak kita. Kita ingin ke depan anak-anak kita ini pintar semuanya, bisa berkompetisi dengan negara lain, dan sehat semua sehingga memang harus disiapkan dari sekarang,” tutur Presiden.
Sementara dalam laporannya di acara yang sama, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa realisasi penyaluran bantuan sosial PKH tahap pertama secara nasional pada awal Maret ini mencapai 99,99%. Tahun kemarin, jumlah keluarga prasejahtera yang berhasil beralih status menjadi keluarga mandiri terdata sebanyak 621.788 keluarga penerima manfaat PKH.
“Berdasarkan hasil evaluasi World Bank tahun 2018 bahwa PKH memiliki dampak positif dalam hal peningkatan konsumsi per kapita, konsumsi berprotein, mengurangi gizi buruk dan _stunting_, serta meningkatkan partisipasi sekolah,” ucap Presiden.
Untuk diketahui, implementasi PKH pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain bantuan tetap yang besarnya mencapai kurang lebih Rp1,5 juta per keluarga tiap tahunnya, keluarga penerima manfaat juga mendapatkan dana tambahan yang besarannya disesuaikan dengan indeks bantuan sosial PKH.
Dalam indeks tersebut ditetapkan bahwa penerima manfaat akan menerima tambahan dana bila dalam satu keluarga terdapat ibu hamil, anak usia dini, anak usia SD hingga SMA, anggota yang mengalami disabilitas berat, serta lansia.
Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dan Gubernur DKI Anies Baswedan.