Efek Pandemi Melanda, Tiap Jam 50 Wanita di Indonesia Jadi Janda Muda

ilustrasi pengajuan cerai di jawa barat | Foto: Istimewa

MIMBARPUBLIK.COM, Depok – Lelaki di Indonesia tampaknya tak bakal kehilangan pasangan, karena makin banyak janda muda yang siap dinikahi

Perkumpulan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia mencatat, ternyata angka perceraian saat ini sebanyak 1.170 kasus per hari, atau sekitar 49 hingga 50 kasus per jamnya.

“Angka perceraian memang setiap tahun meningkat. Saya ingat tiga tahun lalu 800 per hari, terus meningkat sampai periode Februari 2020 sekitar 1.170 kasus per hari, atau kalau dibagi 24 jam maka 49-50 kasus per jam yang diputus cerai,” ujar Ketua GiGa Indonesia, Prof. Euis Sunarti, dalam siaran pers, Jumat (18/12/20).

Dari angka tersebut, kata dia, sebanyak 70 hingga 80 persen jumlah kasus diajukan oleh kaum hawa atau perempuan.

“Apakah perempuan jadi jauh lebih mandiri atau karena banyak jadi korban, atau punya nilai berbeda inilah yang harus ditelaah lebih jauh,” tuturnya.

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, masalah pandemi bukan satu-satunya faktor utama tingginya angka perceraian saat ini.

“Apakah meningkat di masa pandemi corona saya rasa tidak juga. Jika ada satu kasus yang terjadi di daerah pengajuan cerai menumpuk itu lebih karena teknis, yakni jam kerja yang terbatas sehingga pemohon lebih padat,” katanya.

Bagi kaum lelaki, berarti banyak pilihan berkeluarga. Ditolak gadis, masih banyak janda muda yang siap dinafkahi.

Penulis: Tata

Review us!