MIMBARPUBLIK.COM, Jakarta – Menteri Agama yang baru Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, hal pertama ingin ia lakukan ialah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Yaqut tak ingin agama dijadikan sebagai alat politik. Ia ingin agama menjadi inspirasi dengan membawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam berbangsa dan bernegara.
Tak hanya itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan ukhuwah islamiah. Menurut anggota Komisi II DPR itu, karena mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, negara akan damai dan tenteram jika sesama muslim memiliki ukhuwah atau persatuan. Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga.
“Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” kata Yaqut dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Menurut dia, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam, melainkan juga melibatkan peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Buddha, Konghucu, dan semua agama yang melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.
Oleh karenanya, tidak ada satu kelompok atau satu agama pun yang berhak mengeklaim kepemilikan tunggal negara ini.
“Semua berhak memiliki negara ini,” ujarnya. Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia. Mengutip sahabat Nabi, Yaqut menyebut bahwa jika antara satu orang dan yang lain tidak bersaudara dalam iman, persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.
Penulis: Tata